Monday, January 9, 2012

Bakso Kampung

Ini adalah bakso favoritku. Dengan komposisi mie putih biasa disebut soun, kubis diiris-iris, tahu goreng, siomay yang dibungkus kubis(my fav, the most) dan pentol imut-imut yang harganya cuman 500rp per biji.

Dengan nominal hanya Rp. 3000,- , aku bisa mendapatkan paket komplit yang cukup mengenyangkan buatku. Bahkan kadang kalau ingin, bisa kutambahkan lontong di dalamnya. Dilengkapi dengan saos tomat, kecap dan sambal super pedas, terasa betul segarnya.

Oke..kita flashback ke....hmm..berapa tahun yang lalu ya? Saat itu kira-kira aku duduk di bangku sekolah dasar kelas 4. Aku melihat seorang tukang bakso mendorong gerobaknya. Di gerobaknya tertulis "Bakso Sederhana", ya..masih kuingat betul, itu yang menggugahku meminta ibuku membelikanku bakso itu.

Tahun pun berlalu, aku kini sudah di karuniahi 2 orang putri. Putri pertamaku sudah menginjak usia 4 tahun. Dan Bakso sederhana itu masih saja lewat di depan rumah ibuku. Namun kini nama bakso sederhana itu berganti panggilan. Kami biasa menamai bakso itu dengan nama penjualnya, yang berwajah tidak jauh beda seperti pertama aku melihatnya. Kami biasa menamainya "Bakso Cak Run". Entah, aku sendiri tidak ingat Run itu kependekan dari apa.

Bakso kampung, mungkin lebih tepat begitu sebutannya. Di saat begitu banyak macam bakso menawarkan beragam rasa dan harga, hanya bakso ini yang paling cocok dengan lidahku. Murah dan rasanya yang cukup lumayan serta siomay kubisnya yang jarang kutemukan di bakso lain, membuatku sering merindukan kuliner yang satu ini ketika harus meninggalkan kampung halamanku.

Kini, ketika bakso itu bisa kunikmati lagi dengan mudahnya, ingin kunikmati dengan nikmatnya. Semangkuk bakso sudah di hadapanku, so..kunikmati dulu bakso kampungku. Selamat makan ^_^

No comments:

Post a Comment