Monday, April 16, 2012

My First Anthology Book

Yippieee..akhirnya buku antologi pertamaku sudah terbit! ^_^

Buku penuh inspirasi. Berisi kisah-kisah nyata yang mengetarkan dada. Kisah hidup penuh perjuangan, keringat dan air mata.

Buku ini menunjukkan bahwa setiap ujian dalam hidup bukan untuk membuat kita menyerah, patah dan tersungkur. Namun kita bisa bangkit karenanya, karena perjuangan kita juga tentunya campur tangan Tuhan.

Buku ini membuktikan pada kita bahwa "keajaiban" pertolongan Tuhan itu teramat dekat.

Ini adalah salah satu kisah yang membuatku terenyuh, ditulis oleh Saiful Anwar :


"Senin", hari yang dulu sangat kubenci karena harus berdiri satu jam upacara bendera. Hari yang buat aku merasa spesial saat Ultahku tepat di hari ini. Atau, hari dimana aku merasa dekat dengan Sang Khalik karena masih dikuatkan untuk berpuasa sunnah Senin-Kamis. Tetapi, sekarang berbeda, senin adalah hari dimana ritual pencucian darahku dilaksanakan.

Rabb, terkadang terbesit iri dalam hati melihat teman-teman seusiaku yang kini sibuk meniti karier, atau menikmati masa-masa penuh tantangan dalam menggapai cita.
Melihat keadaanku sekarang, hati ini sakit Rabb, menjalani keputusan-Mu ini.

Aku masih ingat, ketika impian telah di depan mata, ketika rencana panjang telah tersusun, dan ketika semua hampir sempurna, tiba-tiba semua harus terhenti. Aku harus rela meninggalkan itu semua karena penyakit ini. Kerusakan ginjal yang Engkau kirimkan kepadaku....

.......


Kisah lengkapnya ada di buku ini.



Judul: Dalam Genggaman Tangan Tuhan
Penerbit: Penerbit WR
Harga pre-order: Rp 45 ribu
Tebal: x+234 halaman
Terbit: Maret 2012
ISBN: 978-602-19968-1-2


Penulis :
Addien Sjafar Qurnia, Adriana Tjandra Dewi, Ahmed Ghoseen Al-Qohtany, Aida Roselina, Aisiyah Aztry, Alina Sitha, Alin You, Ana Khairina, Andri Surya, Annisa Rona, Anung D’Lizta, Aoi Azzahra, Arifah Dwi Palupi, Arista Devi, Astriana Krisma Risky, Ayna Wardhani, Chinglai Li, Cicik Sri Winarti, Dede Yunita Putri, Destiarny, Dewi Annita, Deva Del Amor, Dewi Damayanti, Dheera Loph Carismamu, Dinda Lyena, Dyah Sugesti Weningtyas, Elly Afsheen, Eko Wardaya, Endang Ssn, Endah Tri Anomsari, Erlinda Jilly Madhan, Evi Andriani, Fath WS, Hylla Shane Gerhana, Ica Alifah, Ida Silvia, Ika Althafunnissa, Ila Rizky Nidiana, Indah Puspitasari, Inggar Saputra, Iyo Yanuar, Jacinda Malya Zita Daksayini -> Maya, Noorwidia, Ulaeni, Jioo ErHyria, Karin Safarynie, Katrin Pepita, Kavita Siregar, Kinoy Raomi, Laila Syifa, Launa Zidka, Maghfiroh Az-Zahrah, Mardiana Kappara, Mariatul Kibtiah, Merry Wulan Uchan, Mezia Kemala Sari, M.Qurrota A’yun, Murhijriatul Muslim, Mustika Wildasari, Neny Makmun, Nika Fauzy, Nindy Amadeo Cey, Nunu Amir, Nurhikmah Taliasih, Nurlaili Sembiring, Nurqonaah Afnaan, Nyi Penengah Dewanti, Okti Li, Petra Shandi, Phoenix Wibowo, Poery Permata, Prima Sagita, Pujia Achmad, Purba Sari, Putri Utami, Qorri Aina, Raldina Asdyanti, Rahmatika Choiria, Ratih Hayu Kinasih, Retno Handini, Rheaf Ayu, Rik Sjp, Riri Maretta, Rini Ristanti, Rizki Muliani, Rurin Kurniati, Ryvannafiza, Sabil Ananda, Saepullah, Saiful Anwar, Sandza, Sarni Al-Boegisy, Seruni Nurul Qalbi, Siska Yuniati, Sri Wahyuti, Sucianik, Sugeng Santoso, Sundus Afifah, Taufiqurrahman Hariri, The Seruni, Tina Yanesh, Tiya Radam, Ugahari Nurul, Va Ayana Lubis, Vanie Muslimah, Vera Astanti, Viona Novelia, Virisa, Wahyu Ekasari Nugraheni, Wangi Kesturi, Yeti Islamawati, Yosi Nursanti, Yulia Wardani, Yulina Trihaningsih, Yusuf Ichsan Ats Tsaqofy, Yuventia Tunda Reka Anggita, Zahra Qomara

Friday, March 16, 2012

Fantastic Writing: Terbitkan Kumcermu Sekarang!

Berkompetisi adalah salah satu cara untuk mengukur kualitas karya kita. Nah, untuk kalian yang suka menulis cerpen, ikutan event ini yuk!! Daripada cerpen kalian mengendap dalam laptop, lebih baik diikutkan dalam “FANTASTIC WRITING: Terbitkan Kumcermu Sekarang!”. Selain mendapatkan paket buku gratis dan voucher penerbitan, Lima kumcer terpilih akan diterbitkan secara gratis oleh LeutikaPrio. Penasaran? Simak ketentuan di bawah ini:


1. like fanspage LeutikaPrio dan Writing Revolution untuk memudahkan peserta dalam bertanya tentang lomba ini.
2. Tidak ada persyaratan khusus soal tema.
- Peserta boleh mengeksplor tema apa pun.
- Peserta boleh menerapkan satu tema (perempuan saja, misalnya), atau beragam tema (perempuan, politik, anak-anak jalanan, dll.) dalam satu kumcernya.
- Termasuk kami memperbolehkan pengiriman kumcer anak, remaja, ataupun dewasa.
3. Isi naskah tidak mengandung SARA dan pornografi.
- Batasan pornografi dewan juri adalah tidak menarasikan adegan seks secara eksplisit.
4. Cerpen yang menjadi bagian dari kumcer yang diikutsertakan tidak pernah diterbitkan oleh pihak lain baik dalam bentuk media cetak (lokal maupun nasional) atau media online (website sastra, misalnya), baik media yang menyediakan imbalan dalam bentuk fee maupun sekadar pemuatan saja
Hal demikian untuk menyamaratakan setiap cerpen yang masuk dalam sesi penjurian. Ketentuan no.4 ini mengecualikan cerpen yang pernah dimuat di blog pribadi atau FB. Kami mempersilakan cerpen tersebut untuk diikutsertakan dalam lomba ini.
5. Satu naskah terdiri dari minimal 10 cerpen dan maksimal 15 cerpen. Dengan jumlah halaman tiap cerpen min.4 mak.10 hal. A4 spasi 1 ½ Times New Roman 12.
6. 10 atau 15 cerpen tersebut boleh merupakan karya sendiri atau pun kompilasi (bareng-bareng).
- Apabila peserta menghendaki opsi kedua (kompilasi) maka maksimal penulis adalah 5 orang.
7. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan satu naskah terbaik.
- So, Peserta yang memilih opsi pertama (menulisnya sendiri) tidak diperbolehkan mengirim naskah dalam bentuk kompilasi. Begitu juga sebaliknya, peserta yang masuk dalam kompilasi, tidak boleh mengirim naskah dalam bentuk solo.



Teknis pengiriman naskah:


1. Kirim karyamu ke eventleutika@hotmail.com dengan subjek “Kumcerku di LeutikaPRIO”. (Peserta dalam bentuk kompilasi, wajib menunjuk satu koordinator yang bertugas mengirim naskah ke email tersebut).
2. Lengkapi karyamu dengan biodata. (Nama asli, nama pena, tempat tanggal lahir, alamat sesuai KTP, alamat surat, email, fb, no telp/HP yang bisa dihubungi, dan no rekening yang masih aktif.)
(PESERTA TIDAK PERLU MENGIRIM SINOPSISNYA)
3. Untuk memudahkan proses download kami, kumpulkan masing-masing cerpen dalam satu file doc., jangan mengirimkannya dalam bentuk file yang terpisah-pisah.
4. Mohon untuk meng-attach file dan tidak menaruh (kumcer maupun biodata) di badan email.
5. Setiap karya yang dikirim ke selain email di atas, tidak kami data dan kami anggap tidak sah.
6. Posting gambar event & materi lomba di FB masing2. Tag minimal 25 orang. Dengan berbagai pertimbangan peserta mohon tidak mentag FB Leutika Publisher/Leutika Publisher Dua/LeutikaPrio, pendataan kami lakukan via email.
7. Peserta tidak diperbolehkan memosting cerpen yang diikusertakan selama lomba berjalan, baik dalam blog pribadi maupun notes FB. Bagi yang mengikut sertakan cerpen yang pernah diposting di blog pribadi, mohon untuk menghapus postingan tersebut.



Hadiah:


LeutikaPrio akan memilih 5 (lima) kumcer terbaik, masing-masing akan mendapatkan:
1. Paket penerbitan secara GRATIS di LeutikaPrio senilai 500rb (atau total Rp 2.500.000).
2. 1 eks hasil buku jadi, dan royalti dari penjualan buku yang hanya dijual secara online.
3. 5 judul buku dari Leutika Publisher (judul tidak bisa memilih).
4. Voucher penerbitan di LeutikaPrio senilai Rp 100.000,- (Bisa dipindah tangankan)

Hadiah buku akan dikirim langsung ke alamat pemenang (untuk pemenang dalam bentuk kompilasi, Leutika hanya mengirimkan hadiah ke alamat koordinator).

Bagi peserta yang belum menang, akan mendapatkan diskon biaya penerbitan di LeutikaPrio senilai 100rb, yakni, apabila menghendaki penerbitan di LeutikaPrio maka cukup mebayar 400rb (menghemat 20% dari biaya semula). Deadline diskon akan kami informasikan setelah lomba selesai, & hak karya kami kembalikan ke masing-masing peserta.


Waktu pelaksanaan:

13 Februari- 25 Maret 2012. Pengumuman tgl 31 Maret 2012


Friday, March 9, 2012

Kepiting Lada Hitam

Kayla doyan banget makan kepiting. Dia tidak membutuhkan alat buat memecah kepiting(apa ya namanya?? :D), dia bisa membuka cangkangnya hanya dengan gigi susunya.
Kedoyanannya dengan kepiting ditularkan sang ayah sejak kami tinggal di cilegon. Kami biasa membeli 3-4 kepiting telor untuk dimasak sendiri di rumah.
Dan menu kepiting yang sekarang paling diminatinya adalah kepiting lada hitam. Sekalipun rasanya cukup pedes di mulut dan tenggorokan, namun tidak akan mengurangi kenikmatannya melahap makanan.

Buat yang suka kepiting, monggo dicoba resepnya^^



Bahan :

• kepiting 300 gram (1 ekor), cuci bersih, rebus, potong 2 bagian
• mentega 2 sendok makan
• bawang daun 1 batang, iris tipis serong
• minyak wijen 1 1/2 sendok teh
• air kaldu 100 ml

Resep Bumbu Kepiting Lada Hitam :

• bawang bombay 6 buah, potong panjang
• bawang putih 2 siung, cincang
• lada hitam kasar 3 sendok makan
• cabai merah 6 buah
• cabai merah keriting 3 buah, iris tipis serong
• gula pasir 1 sendok teh
• kikoman 1/4 sendok teh
• jahe 5 cm, potong korek api

Cara Membuat Kepiting Lada Hitam :

• Panaskan mentega hingga leleh, tumis jahe dan bawang putih hingga harum.
• Masukkan kepiting, tumis sebentar.
• Tuang air kaldu, masak hingga mendidih.
• Masukkan semua bumbu, aduk hingga air menyusut.
• Tambahkan bawang daun, aduk rata.
• Angkat dan sajikan

Wednesday, February 22, 2012

Sekilas tentang Menulis Skenario

Ini hasil obrolan dalam conference sharing penulis des 2011 dengan ustadz solihin(pake Yahoo Messager's conference) :

Nulis naskah buat film ada 2 tahap :
1. Membuat storyboard.
2. Skenario

storyboard itu dasar cerita. maksudnya adalah: penjelasan bagaimana cara seseorang akan membuat suatu proyek.

Contoh skenario (oleh : solihin) :

1.EXT. JALANAN. SIANG
Tejo, Figuran (pengamen)

SIANG AMAT TERIK. MATAHARI TERASA MEMBAKAR UBUN-UBUN DAN MENDIDIHKAN ASPAL JALANAN. DEBU YANG DIHEMPASKAN LALU LALANG KENDARAAN BERTEBARAN TAK MENENTU ARAH. TEJO GONTAI MELANGKAH, MENENTENG JAKET LUSUH, MENGGENDONG TAS RANSEL. MURUNG IA MENATAP HIRUK-PIKUK JALANAN. SIANG YANG MENYENGAT MEMBUAT KERONGKONGANNYA TERASA KERING. TETAPI IA SEGERA MELUPAKANNYA DAN CUKUP MENELAN LUDAH SAAT MELIHAT PEDAGANG ES KELAPA MUDA NAMUN DI SAKU CELANANYA HANYA TERSISA SELEMBAR UANG SERIBU. PERIH TERASA PERASAANNYA. GUNDAH GULANA MERAJAM PIKIRANNYA.


Tejo
Ini tidak adil. Aku pikir kenyataan seperti ini hanya ada pada sebuah drama
(sambil menghempaskan pantatnya ke trotoar)

Aku tidak mimpi!
(mencubit pipinya tanda tak yakin)


Cerita aslinya :

Gontai melangkah dengan berat seorang lelaki muda. Wajahnya yang manis hanya tersisa sedikit, tertutup debu jalanan dan derasnya keringat. Ia menenteng jaket lusuh dan menggendong tas ransel yang sepertinya tak pernah dicuci selama beberapa bulan ini. Murung ia menatap hiruk-pikuk jalanan. Siang yang menyengat membuat kerongkongannya terasa kering. Tetapi ia segera melupakannya dan cukup menelan ludah saat melihat pedagang es kelapa muda namun di saku celananya hanya tersisa selembar uang seribu. Perih terasa perasaannya. Gundah gulana merajam pikirannya.

"Ini tidak adil. Aku pikir kenyataan seperti ini hanya ada pada sebuah drama," ia menghempaskan pantatnya pada sebuah bangku kayu di pinggir jalanan yang dinaungi pohon meranggas daunnya. Ia berpikir, kejadian yang dialaminya hanya ada di sinetron yang sempat ditontonnya beberapa waktu lalu. Seakan tak percaya ia bahkan mencubit pipinya hingga merasakan sakit. "Aku tidak mimpi!" ungkapnya sambil meringis.

---¤¤¤---

Penulisan skenario setiap scene adegan harus ditulis lengkap:

1.EXT. JALANAN. SIANG
Tejo, Figuran (pengamen)

artinya: scene 1, ext (di luar ruangan), siang hari. pemeran yanga da di situ (Tejo dan Pengamen).
Ini memudahkan sutradara memplot para pemain juga memudahkan syuting. kalo syuting di luar ruangan siang hari semua, maka dipilih scene yg siang hari semua dari keseluruhan cerita.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Wednesday, January 18, 2012

Belajar Paragraf Pembuka Suatu Cerpen

Kita semua tentu tahu, bahwa paragraf
pembuka suatu cerpen harus menarik, membuat penasaran, dan memancing pembacanya untuk melanjutkan membaca cerpen kita. Bahkan saya sudah hapal di luar kepala sejak lama. Tetapi sekedar tahu saja ternyata jauh dari cukup. Buktinya saya sering terpeleset dan terjatuh di kalimat yang merupakan etalase dari sebuah cerpen tersebut.
Urusan menulis cerpen yang rancak ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan. Selain harus menampilkan paragraf pembuka yang aduhai dan seksi. Kita juga harus menampilkan cerita yang isi dan penuturannya eye chatching. Kemudian ditutup dengan ending yang mulus tidak terkesan ngos-ngosan.
Kelemahan cerpenis pemula adalah kesan terburu-buru seperti dikejar-kejar Herder, dan ngos-ngosan seperti berlari sejauh 10 km. Betapa tidak ngos-ngosan kalau cerpen umumnya panjang karakter sekitar 10 ribu, atau banyaknya kata sekitar 1500.
Membuat cerpen sepanjang 7000 karakter saja saya sudah megap-megap hampir semaput, hehehehe, proses…proses…
Selanjutnya perlu ada pembaca awal cerpen kita yang bisa jujur mengapresiasi cerpen kita sebelum diflorkan ke khalayak yang lebih luas.
Biasanya sahabat lebih kita terima kritiknya dari pada orang lain yang belum lama kita kenal.
Sebagai contoh, saya kerap meminta pendapat Kang Lejar mengenai cerpen saya, meskipun kritiknya kadang diluar keinginan saya, tapi itu sebenarnya mencerminkan cerpen yang saya buat. Saya lebih bisa menerimanya.

Lantas bagaimana agar cerpen yang kita buat semakin catchy dan menarik hati membuat jatuh hati yang membacanya. Ada dua hal yang menurut saya wajib dilakukan oleh cerpenis pemula macam saya ini :

1. Terus menulis cerpen, jangan berhenti!
Lho katanya mau menjadi cerpenis kok jarang menulis cerpen? Apa kata dunia! Saya pernah setiap hari menulis cerpen tanpa henti selama sekitar dua minggu lebih. Setiap hari berusaha menemukan ide. Saat naik kendaraan dan melihat seorang gadis cantik, jadilah cerpen berjudul "Gadis Penyapu Halaman", hahahaha…

2. Membaca dan mempelajari cerpen penulis lain yang oke punya.
Dengan membaca cerpen penulis lain, kita akan tahu bagaimana cerpen yang baik. Saya hampir tak pernah melewatkan cerpen minggu koran Kompas. Sepertinya cerpen-cerpennya sederhana saja, namun saat membuat sendiri, wah susahnya minta ampyun. Proses…proses…

3. Bonus : JANGAN MERASA TELAH SEMPURNA BERKARYA!
Nah yang ketiga ini untuk bonus. Jika karya kita telah berhasil menembus media atau memenangkan lomba dan lain sebagainya.
Janganlah cepat puas dan merasa cerpennya telah sempurna. Itu penyakit yang bisa membawa pada kemunduran.

Paragraf Pembuka

Di bawah ini saya tampilkan paragraf pembuka dari beberapa cerpen yang pernah saya buat:
1. Gadis itu selalu memanen senyuman, tawa, sapa, dan keramahan dirinya, keluarga, tetangga, dan setiap orang yang ditemuinya. Ia kadang heran, orang-orang gemar menyemainya namun jarang memanennya. (Cerpen "Gadis Pemanen Perasaan")
2. Gadis itu biasa menyapu halaman di pagi hari. Helai-helai daun selalu dibersihkannya. Halaman rumahnya merupakan tanah yang cukup luas. Aku melewati rumahnya setiap pagi saat berangkat bekerja. (Cerpen "Gadis Penyapu Halaman")
3. Suatu hari saat aku sedang di ruang tamu, datang seorang gadis cantik. Aku belum mengenal tamu itu. Siapa gerangan ia? Entahlah.
(Cerpen "Gadis yang Bertamu ke Rumahku)

Contoh-contoh di atas merupakan contoh paragraf pembuka dari saya. Contoh dari penulis cerpen lain bisa dilihat pada cerpen koran, majalah atau media lainnya.

Selamat menulis cerpen!


** Oleh : Agus Pribadi. Sumber : kompasiana.com

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Monday, January 9, 2012

Bakso Kampung

Ini adalah bakso favoritku. Dengan komposisi mie putih biasa disebut soun, kubis diiris-iris, tahu goreng, siomay yang dibungkus kubis(my fav, the most) dan pentol imut-imut yang harganya cuman 500rp per biji.

Dengan nominal hanya Rp. 3000,- , aku bisa mendapatkan paket komplit yang cukup mengenyangkan buatku. Bahkan kadang kalau ingin, bisa kutambahkan lontong di dalamnya. Dilengkapi dengan saos tomat, kecap dan sambal super pedas, terasa betul segarnya.

Oke..kita flashback ke....hmm..berapa tahun yang lalu ya? Saat itu kira-kira aku duduk di bangku sekolah dasar kelas 4. Aku melihat seorang tukang bakso mendorong gerobaknya. Di gerobaknya tertulis "Bakso Sederhana", ya..masih kuingat betul, itu yang menggugahku meminta ibuku membelikanku bakso itu.

Tahun pun berlalu, aku kini sudah di karuniahi 2 orang putri. Putri pertamaku sudah menginjak usia 4 tahun. Dan Bakso sederhana itu masih saja lewat di depan rumah ibuku. Namun kini nama bakso sederhana itu berganti panggilan. Kami biasa menamai bakso itu dengan nama penjualnya, yang berwajah tidak jauh beda seperti pertama aku melihatnya. Kami biasa menamainya "Bakso Cak Run". Entah, aku sendiri tidak ingat Run itu kependekan dari apa.

Bakso kampung, mungkin lebih tepat begitu sebutannya. Di saat begitu banyak macam bakso menawarkan beragam rasa dan harga, hanya bakso ini yang paling cocok dengan lidahku. Murah dan rasanya yang cukup lumayan serta siomay kubisnya yang jarang kutemukan di bakso lain, membuatku sering merindukan kuliner yang satu ini ketika harus meninggalkan kampung halamanku.

Kini, ketika bakso itu bisa kunikmati lagi dengan mudahnya, ingin kunikmati dengan nikmatnya. Semangkuk bakso sudah di hadapanku, so..kunikmati dulu bakso kampungku. Selamat makan ^_^

Wednesday, January 4, 2012

Dalam Sepertiga Malam

By Ida Silvia

Berjalan dalam semak penuh belukar. Menyanyi dengan sunyinya malam sepi. Berujar pada mentari tertutup awan menghitam.
Semua sudah terjajal, ketika rintangan membentang, jalan berliku penuh laku, terjal beraral..akupun terpuruk dalam sepertiga malam. Aku lelah dalam kelam. Hanya kepadaMu aku berserah.
Aku terpatri dalam hening, menyibak secercah cahayaMu..Dalam setiap kesunyian, Engkau ada. Dalam kesulitan, Engkau titipkan kemudahan. Dalam setiap tetes butiran air mata, Engkau tanamkan benih kekuatan.
Aku bersujud dalam tangisku, dalam sepiku, dalam beratnya langkah kakiku bersama sang waktu. Engkau selalu di dekatku. Mendekapku dengan penuh cinta dan kasihMu. Karena Mu lah Ya Robbi aku tegak berdiri hingga hari ini, menuntunku bersama keagunganMu yang Maha Agung.